Tinggal di luar negri mungkin menjadi impian bagi sebagian orang Indonesia. Lalu terkadang kita berpikir, apakah banyak orang Indonesia yang bekerja dan menetap di luar negri? Apakah mereka yang bermigrasi mendapatkan kehidupan lebih layak daripada di Indonesia? Di Negara mana sajakah penduduk Indonesia bermigrasi? Pertanyaan-pertanyaan tersebut membutuhkan penelitian yang dalam, karena membutuhkan usaha pengumpulan data yang tidak mudah. Beruntung di zaman dengan berbagai keterbukaan informasi ini, kita bisa menemukan beberapa rujukan awal untuk pertanyaan diatas.
Berdasarkan data United Nation - Department of Economic and Social Affairs (UN-DESA) tahun 2013, terdapat sekitar 2,992,550 orang Indonesia yang tinggal di luar negri. Data ini kemungkinan didasarkan dari orang Indonesia yang bermukim tetap di luar negri. Sementara jika dihitung bersama jumlah orang Indonesia yang hanya pergi ke luar negri untuk bersekolah, dinas, kerja kontrak atau bisnis, maka angka tersebut bisa melonjak hingga 6 juta penduduk untuk tahun yang sama, 2013. Berikut adalah grafik distribusi penduduk Indonesia di luar negri dari tahun 1990-2013, versi UN-DESA:
Berdasarkan data United Nation - Department of Economic and Social Affairs (UN-DESA) tahun 2013, terdapat sekitar 2,992,550 orang Indonesia yang tinggal di luar negri. Data ini kemungkinan didasarkan dari orang Indonesia yang bermukim tetap di luar negri. Sementara jika dihitung bersama jumlah orang Indonesia yang hanya pergi ke luar negri untuk bersekolah, dinas, kerja kontrak atau bisnis, maka angka tersebut bisa melonjak hingga 6 juta penduduk untuk tahun yang sama, 2013. Berikut adalah grafik distribusi penduduk Indonesia di luar negri dari tahun 1990-2013, versi UN-DESA:
Masih dari data UN-DESA, dari sekian banyak penduduk Indonesia yang tinggal di luar negri, 35%-nya tinggal di Malaysia, yaitu sekitar 1,051,227 jiwa. Berikutnya, Saudi Arabia dan United Arab Emirates menjadi tempat tinggal terbanyak kedua dan ketiga orang Indonesia di luar negri. Berikut adalah diagram distribusinya:
Jika dilihat dari persebarannya, maka banyaknya penduduk Indonesia yang bermukim di luar negri tersebut berlokasi di Negara-negara yang menjadi tujuan bagi Buruh Migran dan Tenaga Kerja Wanita Indonesia. Informasi data statistik yang serupa, juga dikeluarkan Wikipedia (http://en.wikipedia.org/wiki/Overseas_Indonesian). Diprediksi terdapat 2,500,000 jiwa orang Indonesia di Malaysia dan 1,500,000 jiwa di Saudi Arabia, yang keduanya berjumlah lebih dari 50% total orang Indonesia yang bermukim di luar negri. Selain Negara tujuan BMI dan TKW, Belanda yang pernah menjajah Indonesia, menjadi negara dengan jumlah orang Indonesia yang cukup banyak. Kemudian terdapat Amerika Serikat, Australia, Jepang dan Singapur yang biasanya menjadi Negara tujuan bagi pelajar Indonesia melanjutkan jenjang pendidikan atau menempuh pekerjaan profesional.
Apakah faktor utama banyaknya orang Indonesia yang hijrah ke luar negri? Jawaban dengan nalar secara umum ialah mencoba mencari penghidupan yang lebih baik. Hipotesis ini bisa jadi akurat, jika kita melihat secara sekilas perbandingan antara jumlah orang Indonesia yang berada di luar negri dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Indonesia. Asumsinya, tingkat pengangguran yang tinggi menandakan rendahnya perekonomian, maka orang Indonesia hijrah demi memenuhi kebutuhan ekonominya. Dari data UN-DESA kita ketahui bahwa di tahun 1990 hanya terdapat 1,336,688 jiwa orang Indonesia di luar negri dan 2,010,040 jiwa di tahun 2000, meningkat 50% lebih. Sementara itu persentase tingkat pengangguran juga meningkat dari hanya 2.55% di tahun 1990 menjadi 6.08% di tahun 2000. Kemudian dari tahun 2000 hingga tahun 2010 terjadi peningkatan orang Indonesia yang bermukim di luar negri sebanyak 824,703 jiwa. Meningkat 22% dari dekade sebelumnya. Jika menilik angka pengangguran di Indonesia, tahun 2000 persentase TPT sebesar 6.08% dan 2010 hanya meningkat ~1% ke 7.41%. Peningkatannya tidak terlalu signifikan di tahun 2010, karena perekonomian Indonesia semakin membaik setelah tahun 2010. Namun demikian di tahun 2005 dan 2006, persentase TPT meningkat hingga ~10%. Jika kita berkilas balik pada sejarah Indonesia, maka masih segar dalam ingatan bahwa terdapat krisis moneter di tahun 1997, kemudian pergantian pemerintahan dari Orde Baru ke Orde Reformasi di 1999. Tahun 2000 hingga 2010 bisa dibilang adalah masa transisi kepemerintahan. Ekonomi kemungkinan menjadi faktor utama bermigrasinya orang Indonesia ke luar negri.
Apakah faktor utama banyaknya orang Indonesia yang hijrah ke luar negri? Jawaban dengan nalar secara umum ialah mencoba mencari penghidupan yang lebih baik. Hipotesis ini bisa jadi akurat, jika kita melihat secara sekilas perbandingan antara jumlah orang Indonesia yang berada di luar negri dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Indonesia. Asumsinya, tingkat pengangguran yang tinggi menandakan rendahnya perekonomian, maka orang Indonesia hijrah demi memenuhi kebutuhan ekonominya. Dari data UN-DESA kita ketahui bahwa di tahun 1990 hanya terdapat 1,336,688 jiwa orang Indonesia di luar negri dan 2,010,040 jiwa di tahun 2000, meningkat 50% lebih. Sementara itu persentase tingkat pengangguran juga meningkat dari hanya 2.55% di tahun 1990 menjadi 6.08% di tahun 2000. Kemudian dari tahun 2000 hingga tahun 2010 terjadi peningkatan orang Indonesia yang bermukim di luar negri sebanyak 824,703 jiwa. Meningkat 22% dari dekade sebelumnya. Jika menilik angka pengangguran di Indonesia, tahun 2000 persentase TPT sebesar 6.08% dan 2010 hanya meningkat ~1% ke 7.41%. Peningkatannya tidak terlalu signifikan di tahun 2010, karena perekonomian Indonesia semakin membaik setelah tahun 2010. Namun demikian di tahun 2005 dan 2006, persentase TPT meningkat hingga ~10%. Jika kita berkilas balik pada sejarah Indonesia, maka masih segar dalam ingatan bahwa terdapat krisis moneter di tahun 1997, kemudian pergantian pemerintahan dari Orde Baru ke Orde Reformasi di 1999. Tahun 2000 hingga 2010 bisa dibilang adalah masa transisi kepemerintahan. Ekonomi kemungkinan menjadi faktor utama bermigrasinya orang Indonesia ke luar negri.
Sumber data: Badan Pusat Statistik Indonesia, http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?kat=1&tabel=1&daftar=1&id_subyek=06¬ab=5
Well… argumentasi lainnya mengapa jumlah orang Indonesia yang tinggal di luar negri terus meningkat ialah sederhana, yaitu peningkatan jumlah penduduk Indonesia. Jadi wajar saja, jika penduduk Indonesia yang tinggal di luar negri juga meningkat. Namun demikian jika kita melihat mayoritas orang Indonesia yang berada di luar negri berlokasi di negara tujuan Buruh Migran dan Tenaga Kerja Wanita Indonesia, berat rasanya menerima argumen ini.
Bagaimana menurutmu? Apakah kamu juga merupakan salah satu orang Indonesia yang tinggal di luar negri? Berikan komentarmu disini.